Diklat SATIN II Digelar

Diklat SATIN II PMI Kabupaten Gianyar digelar pada 4 - 7 Juli 2012. Kegiatan Diklat bertempat di SMP Wiyata Yadnya - Gianyar. Peserta terdiri dari 25 anggota yang telah lulus seleksi sebelumnya.



Redaksi : Dharmana | Andreas
Baca Selengkapnya...

Ribuan Pemancing Ramaikan HUT PM & BSM di Gianyar

Redaksi PMR Gianyar - Serangkaian HUT Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional , PMI Kabupaten Gianyar menggelar kegiatan Lomba Mancing Air Deras pada hari Minggu , 16 Juni 2012. Lokasi pemancingan berada di Jaba Pura Dalem Pengaji , Melinggih Kelod , Payangan. Acara dibuka secara simbolis dengan pelepasan ikan lele di sungai pemancingan yang dilakukan oleh , Ketua PMI Kabupaten Gianyar , Camat Payangan , Kepala Desa Melinggih Kelod , dan perwakilan kepolisian. 

Antusiasme peserta tidak main-main , dilihat dari jumlahnya yang hingga ribuan peserta dan diikuti oleh kalangan anak-anak hingga dewasa.

Acara juga diisi dengan pengundian hadiah doorprize dari hadiah yang terbesar , " Godel " hingga yang terkecil berupa jam dinding. Acara sendiri disponsori oleh sponsor setia PMI Kabupaten Gianyar , diantaranya CV. Tunjung Bersaudara , Astra Honda Gianyar , Phytagoras Digital Printing  , dan masih banyak lagi. (adm/dmn)
Baca Selengkapnya...

Unduh MP3 + Lirik Lagu Bakti Remaja



PMR Gianyar - Sudah berbulan-bulan admin Blog PMR Gianyar nggak posting satu artikel pun. Kali ini admin menyempatkan diri posting sebuah artikel yang juga postingan pertama di tahun 2012. Judulnya Unduh MP3 + Lirik Lagu Bakti Remaja. Nah, sebelum memberi link download , saya akan kasi lirik lagunya dulu. Berikut lirik lagunya :


Palang Merah Remaja Indonesia
warga Palang Merah sedunia
Berjuang berbakti penuh kasih sayang
untuk rakyat semua
Bekerja dengan rela tulus ikhlas
untuk yang tertimpa sengsara
Puji dan puja tidak dikejar…
mengabdi tuk sesama…
Putra Putri
Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi rakyat sedunia
luhur budinya
Putra Putri
Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi rakyat sedunia
Mulia citanya


Nah, Begitu liriknya. Tapi jangan cuma dibaca aja , dihafal juga donk!. Belum cukup dengan lirik , admin bakalan kasi MP3-nya langsung. MP3-nya bisa didownload pake Direct Link dibawah ini. Cukup ONE-CLICK. :-D
download[4]
TESTED AND 100% WORKING
Baca Selengkapnya...

Mengenal Sejarah Singkat PMI Kabupaten Gianyar



PMI Cabang Kabupaten Gianyar terbentuk pada tanggal 15 September 1963. Dengan bermarkas di rumah dinas dr. S.L. Leimena atas prakarsa dr. S.L. Leimena selaku Kepala Rumah Sakit Umum Sanjiwani Gianyar dan Saheran selaku Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gianyar. Dalam musyawarah pertamanya, telah disusun rencana kerja dan susunan pengurus PMI Kabupaten Gianyar yang pertama. Untuk selanjutnya pada tanggal 17 September 1963 dapat dilaksanakan Bulan Dana yang pertama kali. Dan pada tanggal 5 Oktober 1963 membentuk PMI Ranting Tegallalang sebagai ranting pertamanya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, sejak 7 November 1963 sampai dengan 7 Januari 1964, pengurus PMI Cabang Kabupaten Gianyar mengikuti kursus kepalangmerahan serta P3K. Dan berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 11/XI/1963 tanggal 18 November tahun 1963, PMI Cabang Kabupaten Gianyar disahkan sebagai Calon PMI Cabang oleh Pengurus Besar PMI Pusat di Jakarta.
PMI Cabang Kabupaten Gianyar juga membentuk kelompok Palang Merah Remaja atau disingkat PMR sejak 1 Januari 1964 dengan jumlah anggota awal 44 orang, begitu pula dengan Korps Sukarela atau KSR. Meletusnya Gunung Agung menjadi cikal bakal pembentukan KSR dengan dilaksanakannya kursus KSR di desa Peliatan, Ubud dengan peserta berjumlah 25 orang. Hari Palang Merah Se-Dunia 8 Mei juga menjadi momentum yang tidak disia-siakan oleh PMI Cabang Kabupaten Gianyar pada awal berdirinya. Berbagai kegiatanpun digelar, mulai dari desiminasi kepalangmerahan sampai penjualan bunga yang hasilnya diserahkan ke Rumah Sakit Darurat yang merupakan penampungan korban letusan gunung.
Pada tanggal 7 September 1965 , PMI Cabang Kabupaten Gianyar merayakan HUT PMI yang ke-2 di Desa Pejeng, Kec. Tampaksiring. Sejak saat itu, peringatan HUT PMI diadakan secara bergilir di tiap-tiap kecamatan. Walaupun PMI Daerah Bali serta cabang-cabangnya baru secara resmi terbentuk setelah 1960-an, namun sebenarnya kegiatan Kepalangmerahan telah dimulai sejak masa revolusi fisik (1945-1950).
Dalam perjalanannya, PMI Cabang Kabupaten Gianyar telah banyak memberikan kontribusinya untuk pelaksanaan tugas-tugas sosial kemanusiaan. Munculnya kejadian busung lapar sekitar tahun 1960-an , meletusnya Gunung Agung tahun 1963 merupakan awal sebuah ujian organisasi PMI Cabang Kabupaten Gianyar untuk menunjukan kiprahnya. Aktifitas PMI Cabang Kabupaten Gianyar sempat mendapat sorotan secara nasional ketika melakukan operasinya pada kejadian Tanah Longsor di Desa Timbul, Kec. Tegallalang yang menelan puluhan hingga ratusan korban jiwa.
Perjalanan organisasi PMI Cabang Kabupaten Gianyar, tidak selamanya mulus dan berjalan lancar, organisasi ini pun pernah mengalami naik turun dalam melaksanakan program dan kegiatannya. Termasuk markas pun berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dari markas yang awalnya bertempat di Tegal Tugu, RSUD Sanjiwani, Jalan Nakula, dan yang terbaru di Jalan Manik No. 10 Gianyar. Sumber Daya Manusia (SDM) juga sempat menjadi hambatan karena minimnya jumlah staff yang ada sebagai pengelola markas.
Namun, kini dengan berbagai fasilitas dan kapasitas yang dimiliki baik oleh organisasi maupun SDMnya, PMI Gianyar berserta jajaranya dan program yang dimilikinya , komit memberikan yang terbaik untuk perkembangan dan kemajuan Organisasi . Menjadikan PMI Cabang Kabupaten Gianyar menjadi salah satu yang diperhitungkan baik di tingkat daerah ataupun nasional.
Baca Selengkapnya...

Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional

Lambang spesifik telah digunakan berabad abad dalam perang untuk menentukan area atau individu yang memerlukan perlindungan spesifik dari kekerasan. Beberapa contoh sejarah termasuk.
Sebelum 1862, bendera merah digunakan oleh tentara Perancis untuk mengidentifikasikan rumah sakit dan daerah yang membutuhkan bantuan.
Pada tahun 1862 sebuah bendera kuning dengan H besar digunakan oleh tentara amerika untuk menunjukan rumah sakit lapangan.
Sampai 1864, tentara akan menggunakan ini dan bendera lainnya untuk melindungi tentara mereka yang terluka.
Emblem palang merah dan bulan sabit merah, menggantikan lambang ini dan merupakan manisfestasi dari konsep melindungi semua korban perang, tanpa peduli pihak.
Dalam modul 2 dari program latihan ini, kita mendiskusikan asal usul dan sejarah dari International Red Cross/Crescent movement. Anda akan mengingat bahwa dalam tahun 1863, lima penduduk Swiss terkenal bertemu untuk membahas proposal Henry Dunant dalam bukunya 'Memory of Solferino'. Kedua proposal ini adalah a ) “Mendirikan, pada masa damai, kelompok sukarelawan yang siap mengurus korban di masa perang” dan b) membujuk negara untuk menerima ide melindungi pekerja medis di lapangan perang.
Untuk memastikan perlindungan bagi orang orang di atas, sebuah tanda yang mengidentifikasi mereka dibutuhkan. Salah satu tugas dari komite 5 adalah mengadopsi sebuah lambang khas yang akan mengindikasikan perlindungan legal bagi jasa medis dari tentara, relawan dan korban perang. Lambang ini harus diketahui semua orang dan dapat dikenali dari jauh
Konferensi Diplomasidi Jenewa tahun 1864 (31 perwakilan dari 16 negara) mengadopsi logo palang merah di latar belakang putih.
Lambang ini memenuhi syarat syarat di atas. Seperti yang disebutkan di konferensi Jenewa tahun 1949, Lambang ini juga merupakan lambang terbalik dari bendera Swiss.
Walau palang merah tidak memiliki arti religius, Kekaisaran Ottoman menyatakan pada perang tahun 1876 antara Rusia dan Turki, bahwa mereka akan menggunakan Bulan Sabit Merah tetapi setuju untuk menghormati palang merah yang digunakan pihak lain.
Bulan sabit merah dikenali dibawah artikel 19 dari Konvensi Jenewa 1929 untuk Ameliorasi dari kondisi orang sakit dan terluka di medan perang.
Persia (Sekarang dikenal sebagai Republik Islam Iran) Juga menggunakan lambang lain: Matahari dan singa merah. Sejak 1924 sampai 1980, Iran dan National society iran menggunakan lambang ini.
Singa dan Matahari merah dikenali dibawah Artikel 19 dari konvensi Jenewa untuk Ameliorasi dari Kondisi orang yang sakit dan terluka. Namun lambang ini tidak digunakan sejak 1980 sejak Iran menggunakan Bulan sabit merah.
Sejak bertahun tahun beberapa negara dan National Society tidak ingin menggunakan lambang salib ataupun bulan sabit. Karena ini, pergerakan tidak dapat mencapai universalitas dan ada bahaya terlalu banyaknya jumlah lambang. Terlebih, salib dan bulan sabit sering disalah artikan sebagai lambang agama sehingga membahayakan penggunanya.
Dengan tujuan melindungi korban konflik bersenjata, Jasa medis dari tentara dan personel kemanusiaan, dan mencapai universalitas pergerakan yang lebih kuat, sebuah lambang tambahan kristal merah- dikenali pada tahun 2005 oleh konferensi diplomatik yang mengadopsi protokol tambahan 3. Nama 'Red Crystal' tidak disebutkan di protokol tambahan 3 tetapi di dukung oleh komunitas internasional melalui diadopsinya resolusi 1 dari konferensi internasional ke 29 dari palang merah dan bulan sabit merah pada Juni 2006.
Kristal merah tidak menggantikan palang merah atau bulan sabit merah, melainkan memperluas pilihan lambang dan menguatkan universalitas dari International Red Cross and Red Crescent Movement. Ia juga menguatkan nilai protektif dari lambang dan mengakhiri banyaknya lambang.
National Society yang memilih mengadopsi kristal merah sebagai lambang mereka boleh menggabungkannya dengan lambang lain yang dikenali. Mereka juga boleh menginkorporasikannya dengan lambang lain yang telah digunakan dan dikomunikasikan ke negara anggota konferensi Jenewa dan ICRC sebelum di adopsinya protokol 2.
National Societies harus mendapatkan ijin dari negara untuk memilih lambangnya.
Lambang ini telah ada selama lebih dari seabad sebagai lambang dari perlindungan yang IHL untuk kategori orang orang tertentu yang terpengaruh oleh konflik bersenjata.
Lambang ini juga melambangkan netralitas, kemerdakeaan dan tidak memihaknya International Red Cross/Crescent
Karena itu ia melayani dua tujuan yang sangat berbeda. Ia bisa digunakan sebagai alat pelindung atau pengindikasi.
Sebelum kita melanjutkan, refleksikan kedua tujuan ini. Apa beda mereka? Apa yang menurut anda harusnya menjadi persayaratan lambang perlindungan? Siapa yang diijinkan memakai lambang itu?
Sebagai alat yang digunakan untuk menjaga, lambang merupakan tanda untuk penjagaan khusus yang dilindungi oleh Hukum Internasional Kemanusiaan untuk para pekerja kemanusiaan, petugas medis, fasilitas dan transportasi medis. Agar mudah dikenali lambang harus lebih besar dari kebanyakan orang di sekitarnya.
Tidak diperkenankan ada tambahan apapun di daerah putih dalam lambang.
Pemasangan lambang di atas atap atau angkutan bersenjata dianggap sebagai penjagaan.
Berikut aturan umum tentang penggunaan lambang :
  • Sebagai tanda hubungan antara orang yang memasang dan yang menulis, harus lebih kecil
  • Sebagai tanda dengan National Societies dapatlah ditambahkan negaranya
  • Kebingungan lambang tanda sebagai indikasi dan penjagaan harus dihindari
  • Lambang sebagai tanda indikasi di atap atau alat persenjataan haruslah dihindari
Walau aturan pemasangan lambang sudah diatur dan ditentukan oleh Hukum Internasional Kemanusiaan namun penyalah gunaan masihlah dilakukan.
National Societies bekerja sama dengan otoritas publik dalam penggunaan lambang dan ada 3 kategori yaitu : pemalsuan, penggunaan yang tidak pada tempatnya, penempatan yang tidak sesuai.
Baca Selengkapnya...